Sabu Raijua, 18 Maret 2025
Ketua DPRD Kabupaten Sabu Raijua, Rae Edin Saputra Manoe Lado, Wakil Bupati Sabu Raijua, Ir. Thobias Uly, M.Si dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sabu Raijua, Eren Eulogia Chrisli Haba Radja, ST., MT., mendampingi Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang, Parlinggoman Simanungkalit,S.T.,MPSD dan jajaran mengunjungi beberapa titik lokasi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mengalami kerusakan.
Adapun titik lokasi tersebut yang pertama, pada Sungai Tenihawu, Kelurahan Mebba, Kecamatan Sabu Barat, lokasi kedua Sungai di Dokadai, Dusun 1 Desa Depe, lokasi ketiga dan keempat pada Sungai di Dusun 04 RT. 020 Desa Depe, Kecamatan Sabu Barat, lokasi kelima di RT. 008/ RW. 004 Dusun 02 Desa Eimadake, Kecamatan Sabu Tengah yang direncanakan akan dibangun sumur dan lokasi terakhir di RT. 006/ RW. 003 Dusun 02, Desa Eimadake Kecamatan Sabu Tengah yang akan menjadi lokasi pembangunan embung. Selain mengunjungi titik lokasi, rombongan juga menggelar diskusi langsung dengan masyarakat setempat dan pemilik lahan untuk membahas rencana pembangunan embung dan sumur yang pemanfaatannya untuk masyarakat umum terutama para petani.
“Kita harapkan dengan kunjungan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang, Bapak Parlinggoman Simanungkalit,S.T.,MPSDA, di Kabupaten Sabu Raijua dapat melihat secara langsung situasi dan kondisi di Sabu Raijua, dimana kita membutuhkan embung, bendungan dan juga tanggul penahan di sungai, sehingga kedepan ada usulan dari Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua pihak Balai sudah mengetahui secara langsung titik-titik atau lokasi-lokasi yang diusulkan”ujar Wakil Bupati Sabu Raijua.
Dalam kesempatan itu juga, Ketua DPRD Kabupaten Sabu Raijua, Rae Edin Saputra Manoe Lado, menyampaikan harapannya ,“Sebagai Ketua DPRD Sabu Raijua, saya berharap kunjungan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai NTT ke Sabu Raijua dapat menjadikan wilayah ini sebagai salah satu prioritas utama yang mendapatkan perhatian dari BBWS.
Masalah seperti erosi bibir sungai yang disebabkan oleh banjir di Teni Hawu, Depe, Raeloro, dan Huli Wadu Meddi memerlukan perhatian serius. Erosi ini telah mengancam infrastruktur jalan yang hampir putus dan secara perlahan menggerus lahan pertanian. Jika tidak segera ditangani, dampaknya akan semakin parah. Selain itu, pengembangan embung irigasi sangat penting di Sabu Raijua. Ini tidak hanya untuk menunjang ketahanan pangan, tetapi juga untuk konservasi alam dan hutan, serta menjaga ketersediaan air tanah. Semoga dengan perhatian dan kerjasama dari BBWS, masalah-masalah ini dapat segera diatasi demi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan di Sabu Raijua” ungkap Rae Edin. (MK/SPKP)




