Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Sabu Raijua, Lepton Baki Boni, SE menyoroti persoalan ketersediaan air dalam sambutannya pada kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan tingkat Kecamatan Raijua. Permasalahan ini adalah hal krusial yang sering dihadapi masyarakat Raijua hingga saat ini. Lepton meminta tahun ini di tengah refocusing anggaran, persoalan air di Raijua menjadi perhatian. Ia juga menyebutkan bahwa harga air tanki yang mencapai Rp. 500.000,- perlu ditinjau bersama dengan pemerintah untuk mengatasi kelangkaan dan harga jual yang mahal tersebut.
Lepton juga menyampaikan bahwa sebagai satu-satunya perwakilan DPRD dari Dapil Raijua ia mengharapkan dukungan semua pihak, baik dari Plh. Bupati maupun OPD terkait untuk memperhatikan Pulau Raijua agar tidak bergerak sendiri di tengah keterbatasan yang ada.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut juga, Camat Raijua, Titus B. Duri, menyampaikan bahwa ada 137 usulan yang menjadi pertimbangan dalam Musrenbang Kecamatan Raijua beserta dengan potensi wilayah Kecamatan yang menyebutkan ada beberapa titik mata air di kecamatan tersebut namun belum ada pengelolaan yang memadai.
Plh. Bupati Sabu Raijua, Septenius Bule Logo dalam sambutannya juga berbicara mengenai ketersediaan air di Raijua. Ia menyampaikan bahwa air menyangkut hajat hidup orang banyak, negara harus hadir dalam kesenjangan harga yang melambung tersebut. Menanggapi penyampaian Lepton Baki Boni, Ia mengatakan bahwa, Raijua jangan merasa disisihkan, “saya pastikan akan ada pembangunan. Tanpa Raijua, Kabupaten ini tidak ada” demikian tandasnya. (Protokol dan Humas Sekretariat DPRD Kabupaten Sabu Raijua)