Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, berada di kabupaten sabu raijua dalam rangka kunjungan kerjanya selama tiga hari, yakni, tanggal 23 hingga 25 oktober, yang di awali dari kecamatan raijua, pada jumat lalu. Bertempat di halaman depan kantor kecamatan raijua, gubernur melakukan acara tatap muka dengan pjs.bupati sabu raijua, forkompimda, sekda, para asisten, pimpnan opd, para camat, kepala desa, lurah para kepala puskesmas sekabupaten sabu raijua, serta tomas, toga,,pimpinan agama, dan para kepala sekolah se kecamatan raijua, gubernur mengatakan, sabu raijua(sarai) ini punya sejarah yang hebat, salah satu pulau yang punya peradaban maju. Menurutnya, dalam sejarah dan dokumen resmi, Jems Kock pada saat perjalanannya menemukan benua Australia, didahului dengan menginjakan kakinya di pulau sabu ini.
Dirinya merasa bangga, dan mengungkapkan bahwa, bersyukur berkunjung ke sarai ini, karena memberikan energi yang besar, untuk kita kembali membangun kabupaten sabu raijua ini. Gubernur juga mintakan agar seluruh masyarakat bersama ASN sukseskan Pilkada Sarai untuk memilih pemimpin daerah ini nantinya. Lebih jauh,,urai gubernur salah satu kabupaten yang mendapat perhatian dari pemerintah provinsi(pemprov) adalah kabupaten sabu raijua. ” Nomor satu, kita harus membangun bandaranya duluan, dan persiapakan perencanaan yang baik. Dan membangun itu harus fokus seperti, infrastruktur, pendidikan, peternakan, pertanian, perikanan,” jelasnya.
Laiskodat juga secara khusus mintakan, sarai harus di desain secara khusus, secara baik, dan mengetahui yang paling penting untuk sabu raijua ini, apa ?. Jika infrastruktur dan air, maka itu saja didahulukan, yang lain simpan dulu, mengingat anggaran yang sangat kecil ini. Karena itu, dia berharap agar anggaran kecil ini harus fokus pada program berskala berdampak sangat besar, maka dalam 10 tahun sarai sudah mantap berubah. “Khusus pelabuhan laut, udara serta dermaga yang sudah rusak, saya akan bertemu dengan menteri agar dibantu,” katanya.
Dalam pembangunan unsur triple helix (sinergi kerjasama antara tiga pihak atau tripatrit) yaitu, pemerintah, masyarakat dan swasta ketiganya harus berjakan sama. Kaitannya dengan sabu raijua sebagai kabupaten yang memiliki potensi produksi garam yang bagus ini, maka harus didorong menjadi triple helix. Tidak bisa pemerintah yang kerja, masyarakat yang terima gaji tanpa hasil produksi. Tahap awal boleh saja untuk perkenalkan produk, tetapi secara berkesinambungan hal itu tidak boleh. Pemerintah harus mundur dan serahkan pengelolaanya kepada masyarakat, dan pihak swasta, atau triple helix.
Mendisain pembangunan di sabu raijua, sehingga pengusaha yang masuk, dia tidak main garam, tetapi dia membeli garam. Kalau dia mau terlibat untuk kerja, silahkan, namun harus bekerja sama dengan para petani, karena kualitas garam di sarai, kualitasnya bagus dan standar impor. Beliau juga, ketika melakukan panen garam dan panen rumput laut di kecamatan raijua, foro fisik garamnya, langsung di foro dan dikirimkan kepada menteri saat itu juga, dan melakukan komunikasi melalui hand phone. Selain melakukan panen garam dan rumput laut, di dahi ae, kelurahan ledeunu, gubernur juga memberikan bantuan bibit jagung dan sorgum kepada petani di kecamatan raijua agar di tanam dan dikembangkan lagi.
Dalam kesempatan yang disaksikan langsung oleh gubernur, direktur bank ntt menyerahkan pemberian bantuan dana kepada 10 orang penerima masing2 lima juta rupiah diantaranya petani rumput laut, agar dapat mengembangkan usahanya.
Gubernur juga sangat yakin kabupaten ini akan tumbuh dengan baik, baik itu dibidang kesehatan, infrastruktur, pendidikan, pertanian, peternakan maupun kelautan. Menurut gubernur, sesuai dengan data kabupaten sabu raijua adalah urutan ke dua kabupaten termiskin setelah sumba tengah, sabu raijua, sumba timur, sumba barat, sumba barat daya, kemudian ada kabupaten lainnya di flores dan juga di daratan timor. “Dan untuk mengatasi kondisi ini maka, cara terapi penanganannya harus serius, dan pejabat yang menangani program ini harus baik dan sukses, jika gagal dan buruk, diberhentikan saja dari jabatannya,” tegas gubernur.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan panen rumput laut di Kecamatan Raijua
Sabu raijua juga selama ini macet bukan karena pimpinan di daerah disini, tetapi karena selama ini pemeeintah provinsi tidak pernah urus ini tempat. Sabu raijua, urai gubernur selanjutnya, sabu raijua harus diurus oleh pemerintah pusat, dan provinsi dan itu wajib, karena itu, gubernur akan memfasilitasi untuk sampai ke pemerintah pusat agar berperan secara aktif dalam penanganannya. Karena itu disainnya harus pas betul, dan kepada kepala bappeda segera mendisain mana saja fokus kita tahun 2021 – 2022, sehingga kita pemerintah pusat dan provinsi fokus betul untuk sabu raijua, dan jaga betul sampai dia jadi, kalau tidak maka tidak akan jadi.
Gubernur lebih lanjut, dengan keterbatasan kemampuan APBD yang hanya 600 M, belum lagi bayar gaji, sisanya lagi harus dibagikan sama rata, karena itu, pembanguna harus fokus dan hal ini akan kita bicarakan dengan bapak preiden melalui para menteri. Kaitan dengan sandangan status miskin, menurut gubernur lagi, sabu raijua ini miskin bukan hanya karena pemimpinya, karena siapapun yang akan memimpinnya tidak akan sanggup dengan kondisi APBD nya yang terbatas ini. Karena itu, jika tidak di intervensi oleh pemerintah pusat dan provinsi maka tidak akan jadi. Karena itu, pemerintah sabu raijua harus fokus ke pemerintah pusat mintanya apa, dan ke provinsi mintanya apa. Gubernur, selanjutnya, kepada pemerintah kabupaten sabu raijua dimintakan juga melakukan upaya peminjaman daerah, karena pemprov juga pada tahun depan akan mengajukan peminjaman sebesar 1,5 T untuk pembangunan infrastruktur.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan panen garam di Kecamatan Raijua
Dirinya melanjutkan, kehadiran gubernur disini tidak sekedar simbolis, tetapi harus melakukan perubahan. Tugas presiden, menteri, gubernur, bupati lihat kondisi masyarakat susah, cari akal, siapkan anggaran, programkan lalu tahun depannya berjalan. Dia juga berujar, bahwa, ntt sebelum dirinya memimpin dan sesuai data resmi yang dirilis, ntt provinsi dengan urutan ke 6 terkorupsi di indonesia. Namun sekarang, ntt sesuai dengan laporan resmi KPK kepada bapak Presiden, ntt masuk 5 besar dalam hal pengendalian korupsi terbaik. Kaitannya dengan upaya membangun sabu raijua, gubernur optimis, bahwa, sabu raijua jika dikerjakan secara baik dan secara terus menerus serta fokus, maka pada tahun 2024 – 2025 sudah mulai terbang.
Kaitannya dengan pembangunan bandara, menurut gubernur, sabu raijua panjang bandara haruslah minimal 1600 sampai dengan 1800 meter, sehingga saat di promosikan keluar, orang dari bali, dari labuan bajo, bahkan dari tempat lainpun bisa terbang langsung ke sini. Termasuk, jika presiden nantinya berkunjung ke kabupaten ini bisa menggunakan pesawat besar. Karena itu, kembali gubernur perintahkan kepada pjs bupati sabu raijua, bersama sekda agar segera dalam waktu satu minggu menyelesaikan feasibility study (study kelayakan), karena menteri setelah di hubungi gubernur ntt, beliau sudah bersedia untuk membangun bandara.
Acara tatap muka tersebut, juga dilakukan sesi tanya jawab, dan di dahului oleh camat kecamatan Hawu Mehara, Daniel F.Desman Logo,SH, kemudian camat kecamatan Raijua, Ir.Titus Bernadus Duri, setelah kedua camat ini menyampaikan kesulitan dan harapan2 masyarakat untuk peroleh air bersih bagi kebutuhan hiduo sehari2 mereka, dan kesulitannya masyarakat dalam menghadapi kondisi kekeringan yang berkepanjangan, harga belian air tanki yang sangat mahal, menjadi keluhan mereka kepada gubernur, dan memintakan gubernur agar menolong masyarakat dengan memberikan bantuan mobil tangki air agar dapat menyuplai air kepada masyarakat. Setelah gubernur mendengarkan keluhan dari kedua camat tersebut, gubernur langsung memberikan jawaban akan memberikan masing2 satu unit mobil tanki air untuk dua kecamatan ini.
Setelah melakukan kunjungan kerja pada jumat,(23/10) di raijua, gubernur bersama rombongan sabtu pagi (24/10) berangjat meninggalkan kecamatan raijua dan melanjutkan kunjungan kerjanya di seba, ibu kota kabupaten sabu raijua, untuk meninjau pembangunan proyek jalan provinsi, serta mengunjungi beberapa tempat wisata termasuk Kelabba madja, dan melakukan dialog singkat dengan masyarkat yang sudah menunggunya, dan mendengarkan harapan2 masyarakat di desa Teriwu, Raenyale, Raekore, serta di tempat wisata Nyiuwudu, Kecamatan Sabu Timur. Dan pada Minggu pagi, gubernur bersama para pejabat eselon II dan III, serta staf khusus dan staf ahli lainnya akan kembali ke kupang. Selam tiga hari di sabu raijua, gubernur di dampingi oleh pjs bupati sabu raijua, Ir.Ferdi J.Kapitan,M.Si, Sekda sabu raijua, Septenius M.Bule Logo,SH,M.Hum, para Asisten, Forkopimda sabu raijua, anggota DPRD Lapton Baki Boni, pimpinan OPD para Camat, Kepala Desa, Tomas dan Toda.